Rukun Shalat
Dalam melaksanakan sholat, banyak hal yang harus diperhatikan. Di antaranya ada Syarat sah, syarat wajib, rukun, sunnah, dan juga hal yang membatalkan sholat. Rukun sholat adalah hal-hal yang harus dilakukan yang ada di dalam sholat.
13 Rukun Shalat
1.Niat, dilafalkan di lisan, dimantapkan dalam hati. Dilakukan bersamaan dengan mengangkat kedua tangan saat takbiratul ihram.
2. Berdiri bagi yang mampu, dalam arti secara fisik sehat dan kuat, kakinya mampu digunakan untuk berdiri. Jika tidak, maka ada urutan dari duduk, tidur miring, telentang, hingga isyarat.
3.Takbiratul ihram, yakni ucapan takbir ‘Allahu Akbar’. Disunnahkan mengangkat kedua tangan hingga sejajar telinga.
4.Membaca Al Fatihah di Setiap Raka’at. Adapun basmalah dalam fatihah hukumnya sunnah.
5.Ruku’ dengan Thuma’ninah. Keadaan minimal ruku’ adalah dengan membungkukkan badan dan tangan di lutut. Sedangkan paling optimal adalah dengan posisi punggung ketika membungkuk begitu rata seakan mampu dijadikan tumpuan papan. Thuma’ninah adalah berhenti sejenak secukupnya waktu untuk membaca bacaan yang disunnahkan di setelah tiap rukun. Bacaan yang disunnahkan adalah :
سÙبْØَانَ رَبّÙÙŠÙŽ الْعَظÙيْم٠وَبÙØَمْدÙÙ‡Ù
6.I’tidal dengan Thuma’ninah. I’tidal adalah berdiri kembali setelah ruku’. Bacaan yang disunnahkan adalah :
رَبَّنَا ÙˆÙŽÙ„ÙŽÙƒÙŽ الْØَمْدÙ
7.Sujud dua kali dengan Thuma’ninah
سÙبْØَانَ رَبّÙÙŠÙŽ الْأَعْلَىَ وَبÙØَمْدÙÙ‡Ù
8.Duduk di antara dua sujud dengan Thuma’ninah
رَبّ٠اغْÙÙرْ Ù„Ùيْ وَارْØَمْنÙÙŠ وَاجْبÙرْنÙÙŠ وارْÙَعْنÙÙŠ
وَارْزÙقْنÙÙŠ وَاهْدÙÙ†ÙÙŠ وَعَاÙÙÙ†ÙÙŠ وَاعْÙ٠عَنّÙÙŠ
9.Duduk Tasyahud akhir, duduk tasyahud akhir ini dengan posisi duduk tawarruk.
10.Membaca Tasyahud akhir, Berikut bacaan tasyahud akhir :
التَّØÙيَّات٠لÙلَّه٠وَالصَّلَوَات٠وَالطَّيÙّبَات٠، السَّلاَم٠عَلَيْكَ Ø£ÙŽÙŠÙّهَا النَّبÙÙ‰ÙÙ‘ وَرَØْمَة٠اللَّه٠وَبَرَكَاتÙÙ‡Ù ØŒ السَّلاَم٠عَلَيْنَا وَعَلَى عÙبَاد٠اللَّهÙ
الصَّالÙØÙينَ ØŒ أَشْهَد٠أَنْ لاَ Ø¥ÙÙ„ÙŽÙ‡ÙŽ Ø¥Ùلاَّ اللَّه٠وَأَشْهَد٠أَنَّ Ù…ÙØَمَّدًا عَبْدÙه٠وَرَسÙولÙÙ‡Ù
11.Membaca Shalawat kepada Nabi setelah mengucapkan tasyahud akhir, berikut bacaannya :
اللَّهÙÙ…ÙŽÙ‘ صَلÙÙ‘ عَلَى Ù…ÙØَمَّد٠وَعَلَى آل٠مÙØَمَّد٠، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى آل٠إÙبْرَاهÙيمَ ØŒ Ø¥Ùنَّكَ ØÙŽÙ…Ùيدٌ مَجÙيدٌ ØŒ اللَّهÙÙ…ÙŽÙ‘ بَارÙكْ عَلَى Ù…ÙØَمَّد٠وَعَلَى آل٠مÙØَمَّد٠، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى آل٠إÙبْرَاهÙيمَ ØŒ Ø¥Ùنَّكَ ØÙŽÙ…Ùيدٌ مَجÙÙŠ
12.Membaca Salam yang pertama, sembari disunnahkan menolehkan kepala ke arah kanan.
13.Tertib, yakni berurutan dari rukun pertama hingga terakhir.
13 Rukun Shalat
1.Niat, dilafalkan di lisan, dimantapkan dalam hati. Dilakukan bersamaan dengan mengangkat kedua tangan saat takbiratul ihram.
2. Berdiri bagi yang mampu, dalam arti secara fisik sehat dan kuat, kakinya mampu digunakan untuk berdiri. Jika tidak, maka ada urutan dari duduk, tidur miring, telentang, hingga isyarat.
3.Takbiratul ihram, yakni ucapan takbir ‘Allahu Akbar’. Disunnahkan mengangkat kedua tangan hingga sejajar telinga.
4.Membaca Al Fatihah di Setiap Raka’at. Adapun basmalah dalam fatihah hukumnya sunnah.
5.Ruku’ dengan Thuma’ninah. Keadaan minimal ruku’ adalah dengan membungkukkan badan dan tangan di lutut. Sedangkan paling optimal adalah dengan posisi punggung ketika membungkuk begitu rata seakan mampu dijadikan tumpuan papan. Thuma’ninah adalah berhenti sejenak secukupnya waktu untuk membaca bacaan yang disunnahkan di setelah tiap rukun. Bacaan yang disunnahkan adalah :
سÙبْØَانَ رَبّÙÙŠÙŽ الْعَظÙيْم٠وَبÙØَمْدÙÙ‡Ù
6.I’tidal dengan Thuma’ninah. I’tidal adalah berdiri kembali setelah ruku’. Bacaan yang disunnahkan adalah :
رَبَّنَا ÙˆÙŽÙ„ÙŽÙƒÙŽ الْØَمْدÙ
7.Sujud dua kali dengan Thuma’ninah
سÙبْØَانَ رَبّÙÙŠÙŽ الْأَعْلَىَ وَبÙØَمْدÙÙ‡Ù
8.Duduk di antara dua sujud dengan Thuma’ninah
رَبّ٠اغْÙÙرْ Ù„Ùيْ وَارْØَمْنÙÙŠ وَاجْبÙرْنÙÙŠ وارْÙَعْنÙÙŠ
وَارْزÙقْنÙÙŠ وَاهْدÙÙ†ÙÙŠ وَعَاÙÙÙ†ÙÙŠ وَاعْÙ٠عَنّÙÙŠ
9.Duduk Tasyahud akhir, duduk tasyahud akhir ini dengan posisi duduk tawarruk.
10.Membaca Tasyahud akhir, Berikut bacaan tasyahud akhir :
التَّØÙيَّات٠لÙلَّه٠وَالصَّلَوَات٠وَالطَّيÙّبَات٠، السَّلاَم٠عَلَيْكَ Ø£ÙŽÙŠÙّهَا النَّبÙÙ‰ÙÙ‘ وَرَØْمَة٠اللَّه٠وَبَرَكَاتÙÙ‡Ù ØŒ السَّلاَم٠عَلَيْنَا وَعَلَى عÙبَاد٠اللَّهÙ
الصَّالÙØÙينَ ØŒ أَشْهَد٠أَنْ لاَ Ø¥ÙÙ„ÙŽÙ‡ÙŽ Ø¥Ùلاَّ اللَّه٠وَأَشْهَد٠أَنَّ Ù…ÙØَمَّدًا عَبْدÙه٠وَرَسÙولÙÙ‡Ù
11.Membaca Shalawat kepada Nabi setelah mengucapkan tasyahud akhir, berikut bacaannya :
اللَّهÙÙ…ÙŽÙ‘ صَلÙÙ‘ عَلَى Ù…ÙØَمَّد٠وَعَلَى آل٠مÙØَمَّد٠، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى آل٠إÙبْرَاهÙيمَ ØŒ Ø¥Ùنَّكَ ØÙŽÙ…Ùيدٌ مَجÙيدٌ ØŒ اللَّهÙÙ…ÙŽÙ‘ بَارÙكْ عَلَى Ù…ÙØَمَّد٠وَعَلَى آل٠مÙØَمَّد٠، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى آل٠إÙبْرَاهÙيمَ ØŒ Ø¥Ùنَّكَ ØÙŽÙ…Ùيدٌ مَجÙÙŠ
12.Membaca Salam yang pertama, sembari disunnahkan menolehkan kepala ke arah kanan.
13.Tertib, yakni berurutan dari rukun pertama hingga terakhir.