Khotbah Minggu

Merencanakan Warisan Yang Berdampak.

Warisan adalah harta peninggalan yang ditinggalkan pewaris kepada ahli waris (atau kepada orang yang berhak menggantikan).
Di Alkitab dijelaskan ada warisan yang bersifat jasmani (materi) dan ada juga yang bersifat rohani. Dalam Amsal 13 : 22a tertulis “orang baik meninggalkan warisan bagi anak cucunya.” Adalah suatu hal yang baik jika orang tua dapat mewarisi hal – hal yang indah bagi anak – anaknya (keturunannya), sama seperti Raja Daud yang menetapkan Raja Salomo di antara beberapa anaknya untuk mewarisi tahta kerajaannya beserta harta kepunyaannya, dan Raja Salomo meneruskan visi keluarga (ayahnya) yang berasal dari Tuhan untuk membangun Bait Suci ( I Raj 5 dan 6 ) tempat dimana Tuhan menyatakan kehadirannya kepada umat yang dikasihiNya.

Warisan bersifat jasmani ini mempunyai gambaran juga dalam hal rohani. Dalam Kis 3 : 25a tertulis “Kamulah yang mewarisi nubuat – nubuat itu dan mendapat bagian dalam perjanjian yang telah diadakan Allah dengan nenek moyang kita,……”. Mewarisi nubuat mengandung makna warisan rohani (bukan materi). Nubuat itu tentang Yesus sang Juru selamat yang datang untuk menyelamatkan manusia dari belenggu dosa, menyembuhkan yang sakit, dan membebaskan yang terikat, yang pada akhirnya akan membawa umat yang percaya kepadaNya untuk memerintah bersama – sama dengan Dia di kerajaanNya yang kekal.

Tuhan telah mewarisi pengajaran – pengajaran rohani yang luar biasa dalam hidup kita. Dalam perjalanan hidup kita banyak hal yang telah kita lalui dan dapatkan bersama – sama dengan Tuhan. Mari kita warisi pengenalan kita akan Tuhan kepada orang – orang yang kita kasihi, kepada orang - orang di sekitar kita, kepada generasi saat ini dan kepada generasi yang akan datang. Kita wariskan atau sampaikan hal itu melalui berbagai sarana atau media yang bisa kita lakukan, sehingga pemberitaan kasih Yesus bisa terus tersebar dengan tidak dibatasi oleh waktu, jarak dan tempat menjelang kedatanganNya yang kedua kali. MARANATA ! (di tingkas dari khotbah minggu tanggal 17 Juni 2018 oleh Bg Ferdinand)